Label

Sabtu, 13 Oktober 2012

SAMBUTAN PENGURUS Dalam Acara Pelantikan Pengurus HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG SANANA PERIODE 2012-2012

Bang Ulen Pidato 1 Tahun HMI Cabang Sanana kedepan.


Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Sejahtera,
Alhamdulillah puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahirabbi, Allah SWT, sumber awal dan akhir kehidupan, yang telah merestui Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) lahir pada 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan 5 Februari 1947 yang sampai saat ini berusia 65 tahun. Shalawat serta salam tidak lupa kita sanjungkan kepada Nabi Besar Muhahammad SAW beserta para sahabat.

Yth, Bupati Kab. Kep. Sula
Yth, Ketua DPRD dan Seluruh anggotanya
Yth, ketua KAHMI Kep Sula beserta jajarannya
Yth, Ketua KNPI Kabupaten Kep. Sula
Yth,
Kanda  Ketua Umum HMI Cab. Sanana Demisioner
Yth, seluruh Ketua Umum OKP, ORMAS se-Kabupaten Kep. Sula.
Yang saya banggakan Pengurus HMI Cabang Sanana periode 2012– 2013 serta keder HMI Cabang Sanana.

Pada acara pelantikan ini, ijinkan saya selaku Ketua Umum HMI Cabang Sanana untuk menyampaikan keluh kesah serta hasrat keinginan juga harapan kedepan untuk HMI Cabang Sanana. Utamanya pada kesempatan ini saya menyampaikan banyak terima kasih dan kebanggaan kepada semuanya sehingga dengan berbagai kekurangan tetapi acara pelantikan ini bisa terselenggarakan. Semoga kekurangnya tersebut tidak mengurangi rasa cinta kita dalam mengikuti acara ini.
12Pada MUSCAB HMI Cabang Sanana yang ke-VII lalu, menandakan usia Cabang HMI Sanana menjadi 7 tahun. Perjalanan panjang HMI Cabang Sanana hingga kini tentunya bukan suatu kebetulan belaka. Melainkan karena ketulusan komitmen kelahirannya serta ikhtiar dari anggota dan alumni yang senantiasa menjaga dan mengembangkan komitmen kelahiran HMI tersebut. Sejauh ini saya melihat, berbagai tantangan, cobaan, dan godaan yang dihadapi HMI secara keseluruhan selalu berhasil di atasi. Namun berbagai suara sumbang, keluhan dan kritik pedas kepada HMI cabang Sanana akhir-akhir ini merupakan pertanda yang nyata bahwa stok energi HMI semakin terkuras sehingga nampak lemas dalam menghadapi berbagai tantangan, cobaan, dan godaan tersebut entah eforia kekuasaan atau Kekeliruan dalam memandang peran HMI. Sangat di sadari bahwa Kondisi HMI cabang Sanana saat ini harus diakui lebih banyak keterbatasan kondisi internalnya dan gagap menghadapi kondisi kekinian-ekternal dan tuntutan kedaerahan yang sangat dinamis.
Perspektif kesejarahan di atas dan semangat untuk membangun HMI Cabang Sanana di tengah ketakutan sosial terhadap benturan kekuasaan sehingga menuntut perlunya ada ketegasan kembali bahwa HMI bukanlah partai politik atau memiliki backround partai politik tetapi organisasi yang berstatus sebagai organisasi mahasiswa dan memiliki peran sebagai organisasi perjuangan kepentungan umat dan bangsa, berfungsi sebagai organisasi kader serta bersifat independen. Berarti jelas kiranya secara regulatif maupun historical keorganisasian menegaskan kehadiran HMI dan apa yang harus di lakukan dalam dinamika sosial.

Bapak Bupati yang kami hormati Hadirin yang Berbahagia.

Bertolak pada Maksud tema tersebut yakni Revitalisasi Peran HMI melalui Internalisasi Nilai-Nilai perjuangan upaya membentuk masyarakat Cita” menuntut adanya Penghidupan kembali peran HMI dalam melakukan Reformulasi Gerakan yang pada gilirannya dapat mentransformasikan sebuah gagasan terhadap lajunya perkembangan dinamika sosial.
3Olehnya itu bergesernya paradigma gerakan lama ke gerakan moral dengan mengedepankan nilai adalah faktor utama.  Dimana ada kecenderungan dalam tinjauan praktis bahwa kekuatan moral politik HMI juga mesti mendorong hadirnya komunikasi politik yang makin terbuka sebagai suatu syarat hadirnya masayarakat madani (civil society) sebagaimana Gramsci mengedepankan dua syarat bagi terbentuknya masyarakat madani (civil society), yaitu: Pertama, sangat tergantung pada tersedia atau tidaknya sebuah ruang atau pentas bagi pertarungan ide, gagasan atau ideologi. Karenanya masalah demokrasi dan masyarakat madani (civil society) tidak bisa dipisahkan dari komunikasi politik. Kedua, prasyarat bagi kehidupan masyarakat madani (civil society) adalah lenyapnya feodalisme sebagai ideologi tunggal. Sebaliknya, feodalisme akan terkikis dengan sendirinya bila daya kritis dan kreatif masyarakat dibuka. Untuk membuka semuanya ini, perlu diciptakan suatu “medan komunikasi terbuka”, termasuk komunikasi politik.
Bagi aktivis khususnya kader HMI. Alumni HMI sudah semstinya mendorong kekuatan politik moral HMI untuk merealisasikan independensinya pada kekuatan untuk dukung mendukung dan seru-menyeru pada yang ma’ruf atau kebajikan dan tolak menolak pada kemungkaran, serta tunduk dan mentaati Allah serta Rasul-Nya. Bukan pada kekuasaan dan pragmatisme politik yang bukan menjadi jati diri HMI.
Dengan mengutip pembicaraan Mantan Ketua Umum PB-HMI Noer Fajriansyah pada acara sambutan Pelantikannya selasa Tanggal 27 Desember 2010 bahwa “Sebagai kekuatan civil society, kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di seluruh Indonesia dituntut untuk tidak hanya menjadi kader pengkritik atau pelaku aksi demonstrasi dalam menyikapi persoalan bangsa. Akan tetapi harus menjadi kader yang ikut berperan aktif dan professional dalam transformasikan gagasan serta solusi paradigmatic atas berbagai persoalan kebangsaan dan keumatan serta haram hukumnya tunduk pada kekuasaan feodal”.
4Sinerginya dengan kondisi kesulaan bahwa usia kabupaten kepulauan memasuki 9 Tahun, Sula yang secara local dikenal dengan (Tanah suci ini), dulu perjuangan mengsejahtrakan rakyat diikrarkan dan banyak sejarah diciptakan. Oleh karena itu di tempat ini pula saya berharap sejarah baru harus dilahirkan, yakni kita semua stake holders kedepan agar mampu memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan dan. kesejahteraan Masyarakat Sula.
Perwujudan akan gagasan tersebut maka seluruh kader HMI diharapkan dapat mengawal proses demokrasi dan dinamika sosial. Karena hemat saya demokrasi akan melahirkan tingkat kehidupan yang lebih baik bagi sebuah bangsa dan masyarakat (ummat) jika kita dapat memaknainya taksebatas ide tetapi secara praktis. Dengan kehidupan yang lebih baik itu, kemandirian Sula bisa terwujud. Jika Sula sudah mandiri, maka kesejahteraan rakyat akan mudah tercapai, dan keadilan akan mudah dijalankan.
Coba Kita tengok kembali secara substantif, demokrasi kita masih mengalami distorsi dan kekacauan di mana-mana, baik dari segi regulasi maupun dari segi implementasi. Praktek money politics dan manipulasi suara masih kerap terjadi. Rakyat juga masih belum otonom dalam menentukan pilihan politiknya diperparah lagi dengan elit politik yang tidak mengambil posisi strategis dalam mewujudkan kehidupan demokrasi yang sehat dan berkesadaran, malah memperkeruh serta menjadikan masyarakat sebagai subjek untuk di adudombakan dengan kepentingan mencari nama besar atau pahlawan kesiangan, padahal tanpa di sadari kehadirannya telah bertentangan dengan fitrah politik itu sendiri.
5Iklim ini mengakibatkan tafsiran masyarakat akan demokrasi bukan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, tetapi dari rakyat oleh rakyat dan untuk elit atau politik itu kotor, kacau dan penuh dengan dunia hitam. Padahal pelaku elit politiklah yang keliru dalam memposisikan dirinya dalam percaturan perpolitikan, semestinya secara sadar para politisi kita, para pemangku jabatan publik memahami ini dan menjadikannya sebagai Pekerjaan Rumah yang perlu diselesaikan dalam upaya mewujudkan keteraturan sosial.
Secara tegas HMI sangat mendukung proses pematangan demokrasi yakni demokrasi yang bersumber pada nilai-nilai substantif kehidupan bangsa, negara dan umat. Dan kami sangat menolak jika demokrasi dibelokkan untuk kepentingan segelintir elit atau kepentingan kelompok tertentu. Jika demokrasi sudah dibelokan arahnya maka demokrasi akan mengalami distorsi dan kehilangan makna. Implikasinya, demokrasi tidak membawa manfaat bagi rakyat.
Dengan demikian peran element tercerahkan secara kedaerahan kedepan lebih fokus dalam memberikan kontribusi intelektual dalam rangka menularkan solusi alternatif terhadap persoalan kemiskinan, pengangguran, kesejahteraan rakyat dan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Persoalan kemiskinan, pengangguran, dan keterbelakangan merupakan masalah rumit yang harus diperhatikan kita bersama. Jika selama ini HMI dan Alumni lebih serius mengurusi persoalan politik, maka ke depan kita harus membangun kesadaran kolektif dan cara pandang baru bahwa perjuangan HMI harus mampu memberikan kontribusi bagi lingkungan social yang ada.
6Untuk pemerintah Daerah, Kami mengharapkan agar lebih serius dalam mengurusi persoalan ekonomi kerakyatan dengan mendorong proses pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, pro lapangan kerja, pro penurunan kemiskinan dan pro lingkungan yang sehat anti KKN serta memprioritaskan sektor unggulan untuk di protek dengan baik sebagai keunggulan Daerah Kepulauan Sula. Pemerintah mengklaim ekonomi tumbuh, namun anehnya kemiskinan, pengangguran, tingkat kemelaratan dan konflik masyarakat makin tinggi. maka mulai sekarang kita hendak bersikap realistis dan mendiagnosa kekurangan yang ada untuk diperbaiki.
Bapak Bupati yang kami hormati Hadirin yang Berbahagia.

Di awal kepengurusan HMI Cabang Sanana periode 2012-2013 ini, Saya atas nama Pengurus HMI Cabang Sanana, ingin menyampaikan beberapa hal yang semoga senantiasa menjadi perhatian kita bersama untuk selalu diingat dan dilaksanakan.
Pertama, secara internal kami berharap agar KAHMI yang ada diwilayah Kepulauan Sula, bisa bersatu dan mengapdetkan kembali kinerjanya untuk menjalankan peran serta fungasi sesuai Khittahnya. Dengan demikian, KAHMI memiliki tenaga dan legitimasi yang lebih kuat dari saat ini sehingga KAHMI dapat meletakkan dasar-dasar metamorfosa menjadi lembaga yang lebih memberikan kemanfaatan secara institusional bagi HMI, umat, dan bangsa. Saya kerapkali membayangkan KAHMI Kepulauan Sula ke depan dapat berperan seperti lembaga-lembaga donor yang memiliki misi yang jelas dengan back up pendanaan melimpah; memiliki agency khusus untuk menyalurkan sumber daya anggota dan alumni HMI. Hal ini penting agar peran KAHMI sebagai pelanjut misi HMI menemukan medianya yang lebih nyata. 

7Kedua, kami mengajak kepada keluarga besar HMI Cabang Sanana agar selalu memiliki tekad dan keinginan yang kuat untuk memperbaiki peran dan citra positif HMI yang terus terkuras akibat perilaku kurang terpuji dari pengurus, anggota atau alumni HMI itu sendiri yang sengaja menghancurkan HMI dengan dalih-dalih murahan. Oleh karena itu, mari kita saling membuka ruang silaturahmi, saling mengingatkan dalam kebaikan agar kita lebih terampil dalam menjaga perilaku sehari-hari. Sungguh dalam diri kita inheren nama baik HMI hingga akhir hayat sehingga baik atau buruknya kita juga turut berkontribusi terhadap citra HMI dimata publik. Citra HMI yang buruk dapat berakibat antipati terhadap HMI meskipun sungguh HMI tidak pernah menganjurkan yang demikian.

Ketiga, kami berharap kepada KAHMI Kepulauan Sula untuk segera mengkonsolidasikan dalam mempercepat pembangunan sekretariat permanen HMI Cabang Sanana. Karena bagi kader HMI, secretariat merupakan satu fasilitas yang sangat penting dan berpengaruh dalam mendorong kelanjutan dan perbaikan perkaderan HMI Cabang Sanana. Jujur kami katakan seringkali proses pengkaderan HMI di setiap Cabang bahkan se-indonesia terbengkalai dikarenakan tidak adanya tempat yang permanen yang bisa dijadikan central komunikasi secara kontinu oleh kader – Kader HMI.

Keempat, kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula kami berharap agar selalu memberikan perhatian terhadap generasi muda (mahasiswa) Sula khusunya OKP-OKP yang ada baik secara material maupun immaterial sehingga selain menjadi ujung tombak generasi penerus, juga bisa dijadikan partner atau mitra dalam menjalankan roda pembangunan daerah ini. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pemuda (HMI) sampai kapanpun akan selalu menjaga nilai-nilai komitmen kebangsaan dan keumatan dengan dasar independensinya maka dilarang keras mengkabiri potensi ini, sehingga diharapkan kami bisa senantiasa berkontribusi positif dalam dinamika pembangunan daerah tanpa memiliki beban apapun.
88

Kelima, Pemerintah kabupaten Kepulauan Sula hendaknya serius memperhatikan keadaan masyarakat Sula yang jumlah rakyat miskinnya makin bertambah serta membuka sektor ekonomi di pelosok Desa dengan memperbaiki akses perhubungan. Sebab kondisi saat ini menunjukkan bahwa kesenjangan ekonomi antar penduduk sula meningkat. Iklim ini sangat memprihatinkan bila dibiarkan begitu saja karena mencerminkan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan ini yakni ketidakadilan. Padahal, rasa ketidakadilan yang terakumulasi membuktikan dalam sejarah mampu menggulingkan kekuasaan manusia sebesar apapun.

Keenam, Pemerintah kabupaten Kepulauan Sula hendaknya serius memperhatikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) secara merata. Program pembangunan hendaknya ditujukan bagi pembangunan manusia Sula itu sendiri karena bangsa adalah kumpulan manusia-manusia, maka menjadi keliru apabila pembangunan tidak diarahkan pada pembangunan manusianya. Apa yang diamanahkan konstitusi bahwa anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD, menurut kami, merupakan ketentuan visioner yang tidak sepatutnya ditunda-tunda. Mengedepankan Kepentingan SDM Sula terutama mendorong agar STAI Babussalam Sula sebagai Kampus satu-satunya milik orang sula dapat berkembang dari segi fisik bangunan dan tenaga pengajarnya bisa di dorong agar dapat mengikuti study lebih lanjut sehingga kedepan profil institusi Perguruan Tinggi ini lebih mapan

Ketujuh, pada tahun 2012 ini kami berharap agar pemerintahan kabupaten Kepulauan Sula segera menyelesaikan berbagai permasalahan yang terkait dengan masalah Lingkungan Hidup seperti masalah Penebangan liar yang menimbulkan banjir yang sementara berlangsung, sampah, pemetaan hutan tata kota yang semakin amburadul. Pada dasarnya Pengurus HMI Cabang Sanana akan selalu memantau dan berpartisipasi secara maksimal dalam proses tersebut. Hal ini merupakan komitmen HMI dalam menjaga stabilitas lingkungan daerah dimana HMI berdomisili. 

Kedelapan, kami juga berharap agar Lembaga Eksekutif, Legsislatif, yudikatif  dan semua elemen masyarakat untuk selalu konsisten dalam memberantas korupsi yang terkesan membudaya, karena perilaku tersebut hanya akan menyengsarakan rakyat. Namun demikian, kami berharap gerakan ini tidak dikotori oleh upaya mencapai sensasi politik semata namun menegakkan prinsip keadilan di dalamnya sehingga bukan hanya koruptor yang kecil dan lemah saja yang dapat diseret ke pengadilan dan penjara. Melainkan juga koruptor yang besar dan kuat. Hal ini penting dalam menepis persepsi publik yang menganggap bahwa pemerintah melakukan “tebang pilih” dalam pemberantasan korupsi di Nagara ini serta memiliki efek jera bagi yang lain.

Bapak Bupati Yang Kami Hormati Hadirin yang berbahagia,
Demikian yang dapat Kami sampaikan. Semoga apa yang telah di sampaikan menjadi perhatian dan menginspirasi kita menjadi lebih baik lagi. Marilah kita terus berikhtiar tanpa lelah dan henti karena Al Qur’an memperingatkan kita bahwa ‘Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum (negara  atau Bangsa) hingga kaum itu sendiri yang merubah dirinya’ dan “Ingat kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi mengutip perkataan Bapak Dr M Tahir Sapsuha bahwa Besok itu Terlalu Lama, Yakinlah bahwa dengan Usaha, kita akan Sampai kepada tujuan kita”.. Yakin Usaha Sampai.
Billahit Taufiq Walhidayah….!
                                               
Sanana, 10 September 2012 M
                                               

Pengurus
Himpunan Mahasiswa Islam
Cabang Sanana




                                                Sahrul Takim
                                                Ketua Umum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar