Bang Ulen Pidato 1 Tahun HMI Cabang Sanana kedepan. |
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam
Sejahtera,
Alhamdulillah
puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahirabbi, Allah SWT, sumber
awal dan akhir kehidupan, yang telah merestui Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
lahir pada 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan 5 Februari 1947 yang sampai
saat ini berusia 65
tahun. Shalawat serta salam tidak lupa kita sanjungkan kepada Nabi Besar
Muhahammad SAW beserta para sahabat.
Yth, Bupati Kab. Kep. Sula
Yth, Ketua DPRD
dan Seluruh anggotanya
Yth, ketua KAHMI Kep Sula beserta
jajarannya
Yth, Ketua KNPI Kabupaten Kep. Sula
Yth, Kanda Ketua Umum HMI Cab. Sanana Demisioner
Yth, Ketua KNPI Kabupaten Kep. Sula
Yth, Kanda Ketua Umum HMI Cab. Sanana Demisioner
Yth, seluruh
Ketua Umum OKP, ORMAS se-Kabupaten Kep. Sula.
Yang saya
banggakan Pengurus HMI Cabang Sanana periode 2012– 2013 serta keder HMI Cabang Sanana.
Pada acara
pelantikan ini, ijinkan saya selaku Ketua Umum HMI Cabang Sanana untuk menyampaikan keluh kesah serta
hasrat keinginan juga harapan kedepan untuk HMI Cabang Sanana. Utamanya pada kesempatan ini saya menyampaikan
banyak terima kasih
dan kebanggaan kepada semuanya sehingga dengan berbagai kekurangan tetapi acara pelantikan ini bisa
terselenggarakan. Semoga kekurangnya tersebut tidak mengurangi rasa cinta kita
dalam mengikuti acara ini.
Pada MUSCAB HMI Cabang Sanana yang
ke-VII lalu, menandakan usia Cabang HMI Sanana menjadi 7 tahun. Perjalanan panjang HMI
Cabang Sanana hingga kini tentunya bukan suatu kebetulan belaka. Melainkan
karena ketulusan komitmen kelahirannya serta ikhtiar dari anggota dan alumni
yang senantiasa menjaga dan mengembangkan komitmen kelahiran HMI tersebut.
Sejauh ini saya melihat, berbagai tantangan, cobaan, dan godaan yang dihadapi
HMI secara keseluruhan selalu berhasil di atasi. Namun berbagai suara sumbang,
keluhan dan kritik pedas kepada HMI cabang Sanana akhir-akhir ini merupakan
pertanda yang nyata bahwa stok energi HMI semakin terkuras sehingga nampak
lemas dalam menghadapi berbagai tantangan, cobaan, dan godaan tersebut entah eforia
kekuasaan atau Kekeliruan dalam memandang peran HMI. Sangat di sadari bahwa Kondisi HMI
cabang Sanana saat ini harus diakui lebih banyak keterbatasan kondisi
internalnya dan gagap menghadapi kondisi kekinian-ekternal dan tuntutan kedaerahan
yang sangat dinamis.
Perspektif
kesejarahan di atas dan semangat untuk membangun HMI Cabang Sanana di tengah
ketakutan sosial terhadap benturan kekuasaan sehingga menuntut perlunya ada
ketegasan kembali bahwa HMI bukanlah partai politik atau memiliki backround
partai politik tetapi organisasi yang berstatus sebagai organisasi mahasiswa
dan memiliki peran sebagai organisasi perjuangan kepentungan umat dan bangsa,
berfungsi sebagai organisasi kader serta bersifat independen. Berarti jelas
kiranya secara regulatif maupun historical keorganisasian menegaskan kehadiran
HMI dan apa yang harus di lakukan dalam dinamika sosial.
Bapak Bupati yang kami hormati Hadirin yang Berbahagia.
Bertolak
pada Maksud tema tersebut yakni “Revitalisasi Peran
HMI melalui Internalisasi Nilai-Nilai perjuangan upaya membentuk masyarakat
Cita” menuntut adanya
Penghidupan
kembali peran HMI dalam melakukan Reformulasi Gerakan yang pada gilirannya dapat mentransformasikan sebuah gagasan
terhadap lajunya perkembangan dinamika sosial.
Olehnya itu bergesernya paradigma
gerakan lama ke gerakan moral dengan mengedepankan nilai adalah faktor
utama. Dimana ada kecenderungan dalam
tinjauan praktis bahwa kekuatan moral politik HMI juga mesti mendorong hadirnya
komunikasi politik yang makin terbuka sebagai suatu syarat hadirnya masayarakat
madani (civil society) sebagaimana Gramsci mengedepankan dua syarat bagi
terbentuknya masyarakat madani (civil society), yaitu: Pertama, sangat
tergantung pada tersedia atau tidaknya sebuah ruang atau pentas bagi
pertarungan ide, gagasan atau ideologi. Karenanya masalah demokrasi dan
masyarakat madani (civil society) tidak bisa dipisahkan dari komunikasi
politik. Kedua, prasyarat bagi kehidupan
masyarakat madani (civil society) adalah lenyapnya feodalisme sebagai
ideologi tunggal. Sebaliknya, feodalisme akan terkikis dengan sendirinya bila
daya kritis dan kreatif masyarakat dibuka. Untuk membuka semuanya ini, perlu
diciptakan suatu “medan komunikasi terbuka”, termasuk komunikasi politik.
Bagi aktivis khususnya kader HMI. Alumni HMI sudah semstinya mendorong kekuatan politik moral HMI
untuk merealisasikan independensinya pada kekuatan untuk dukung mendukung dan seru-menyeru pada
yang ma’ruf atau kebajikan dan tolak menolak pada kemungkaran, serta tunduk
dan mentaati Allah serta Rasul-Nya. Bukan pada kekuasaan dan pragmatisme politik yang bukan menjadi jati diri HMI.
Dengan mengutip pembicaraan Mantan Ketua Umum PB-HMI Noer
Fajriansyah pada
acara sambutan Pelantikannya selasa Tanggal 27 Desember 2010 bahwa “Sebagai
kekuatan civil society, kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di seluruh
Indonesia dituntut untuk tidak
hanya menjadi kader pengkritik atau pelaku aksi demonstrasi dalam menyikapi
persoalan bangsa. Akan tetapi harus menjadi kader yang ikut berperan aktif dan
professional dalam transformasikan gagasan serta
solusi paradigmatic atas berbagai persoalan kebangsaan dan keumatan serta haram
hukumnya tunduk pada kekuasaan feodal”.
Sinerginya dengan kondisi kesulaan bahwa usia kabupaten
kepulauan memasuki
9 Tahun,
Sula yang secara local dikenal dengan (Tanah suci ini), dulu perjuangan mengsejahtrakan rakyat
diikrarkan dan banyak sejarah diciptakan. Oleh karena itu di tempat ini pula
saya berharap sejarah baru harus dilahirkan, yakni kita semua
stake holders kedepan agar mampu
memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan dan. kesejahteraan Masyarakat Sula.
Perwujudan akan gagasan tersebut
maka seluruh kader HMI diharapkan dapat
mengawal proses demokrasi dan dinamika sosial. Karena hemat saya demokrasi akan melahirkan tingkat
kehidupan yang lebih baik bagi sebuah bangsa dan masyarakat (ummat) jika kita
dapat memaknainya taksebatas ide tetapi secara praktis. Dengan kehidupan yang lebih baik
itu, kemandirian Sula bisa terwujud.
Jika Sula sudah mandiri, maka kesejahteraan rakyat akan mudah tercapai, dan
keadilan akan mudah dijalankan.
Coba Kita tengok kembali secara
substantif, demokrasi kita masih mengalami distorsi dan kekacauan di mana-mana,
baik dari segi regulasi maupun dari segi implementasi. Praktek money politics
dan manipulasi suara masih kerap terjadi. Rakyat juga masih belum otonom dalam
menentukan pilihan politiknya diperparah lagi dengan elit politik yang tidak mengambil
posisi strategis dalam mewujudkan kehidupan demokrasi yang sehat dan
berkesadaran, malah memperkeruh serta menjadikan masyarakat sebagai subjek
untuk di adudombakan dengan kepentingan mencari nama besar atau pahlawan
kesiangan, padahal tanpa di sadari kehadirannya telah bertentangan dengan
fitrah politik itu sendiri.
Iklim ini mengakibatkan
tafsiran
masyarakat akan demokrasi
bukan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, tetapi dari rakyat oleh rakyat dan
untuk elit atau politik itu kotor, kacau dan penuh dengan dunia hitam. Padahal pelaku elit politiklah yang
keliru dalam memposisikan dirinya dalam percaturan perpolitikan, semestinya secara sadar para politisi kita,
para pemangku jabatan publik memahami ini dan menjadikannya sebagai Pekerjaan Rumah yang perlu
diselesaikan dalam upaya mewujudkan keteraturan sosial.
Secara tegas HMI sangat mendukung
proses pematangan demokrasi yakni demokrasi yang bersumber pada nilai-nilai
substantif kehidupan bangsa, negara dan umat. Dan kami sangat menolak jika
demokrasi dibelokkan
untuk kepentingan segelintir elit atau kepentingan kelompok tertentu. Jika
demokrasi sudah dibelokan arahnya maka demokrasi akan mengalami distorsi dan
kehilangan makna. Implikasinya,
demokrasi tidak membawa manfaat bagi rakyat.
Dengan demikian peran element
tercerahkan secara kedaerahan kedepan lebih fokus dalam
memberikan kontribusi intelektual dalam
rangka menularkan solusi alternatif terhadap persoalan
kemiskinan, pengangguran, kesejahteraan rakyat dan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Persoalan kemiskinan, pengangguran,
dan keterbelakangan merupakan masalah rumit yang harus diperhatikan kita bersama. Jika selama ini HMI dan Alumni
lebih serius mengurusi persoalan politik, maka ke depan kita harus membangun
kesadaran kolektif dan cara pandang baru bahwa perjuangan HMI harus mampu
memberikan kontribusi bagi lingkungan social yang ada.
Untuk pemerintah Daerah, Kami mengharapkan agar
lebih serius
dalam mengurusi persoalan ekonomi kerakyatan dengan mendorong proses
pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, pro lapangan kerja, pro penurunan
kemiskinan dan pro lingkungan yang sehat anti KKN serta memprioritaskan sektor
unggulan untuk di protek dengan baik sebagai keunggulan Daerah Kepulauan Sula. Pemerintah mengklaim ekonomi
tumbuh, namun anehnya kemiskinan, pengangguran, tingkat kemelaratan dan konflik masyarakat makin tinggi. maka mulai sekarang kita hendak
bersikap realistis dan mendiagnosa kekurangan yang ada untuk diperbaiki.
Bapak Bupati yang kami hormati
Hadirin yang Berbahagia.
Di
awal kepengurusan HMI Cabang Sanana periode 2012-2013 ini, Saya atas nama Pengurus HMI Cabang Sanana, ingin menyampaikan beberapa hal
yang semoga senantiasa menjadi perhatian kita bersama untuk selalu diingat dan
dilaksanakan.
Pertama,
secara internal kami berharap agar KAHMI yang ada diwilayah Kepulauan Sula, bisa
bersatu dan mengapdetkan kembali kinerjanya untuk menjalankan peran serta
fungasi sesuai Khittahnya. Dengan demikian, KAHMI memiliki tenaga dan
legitimasi yang lebih kuat dari saat ini sehingga KAHMI dapat meletakkan
dasar-dasar metamorfosa menjadi lembaga yang lebih memberikan kemanfaatan
secara institusional bagi HMI, umat, dan bangsa. Saya kerapkali membayangkan
KAHMI Kepulauan Sula ke depan dapat berperan seperti lembaga-lembaga donor yang
memiliki misi yang jelas dengan back up pendanaan melimpah; memiliki agency
khusus untuk menyalurkan sumber daya anggota dan alumni HMI. Hal ini penting
agar peran KAHMI sebagai pelanjut misi HMI menemukan medianya yang lebih
nyata.
Kedua, kami mengajak kepada keluarga
besar HMI Cabang Sanana agar selalu memiliki tekad dan keinginan yang kuat
untuk memperbaiki peran dan citra positif HMI yang terus terkuras akibat
perilaku kurang terpuji dari pengurus, anggota atau alumni HMI itu sendiri yang sengaja
menghancurkan HMI dengan dalih-dalih murahan. Oleh karena itu, mari kita saling membuka
ruang silaturahmi,
saling mengingatkan dalam kebaikan agar kita lebih terampil dalam menjaga
perilaku sehari-hari. Sungguh dalam diri kita inheren nama baik HMI hingga
akhir hayat sehingga baik atau buruknya kita juga turut berkontribusi terhadap
citra HMI dimata publik. Citra HMI yang buruk dapat berakibat antipati terhadap
HMI meskipun sungguh HMI tidak pernah menganjurkan yang demikian.
Ketiga,
kami berharap kepada KAHMI Kepulauan Sula untuk segera mengkonsolidasikan dalam
mempercepat pembangunan sekretariat permanen HMI
Cabang Sanana. Karena bagi kader HMI, secretariat merupakan satu fasilitas yang
sangat penting dan berpengaruh dalam mendorong kelanjutan dan perbaikan perkaderan
HMI Cabang Sanana. Jujur kami katakan seringkali proses pengkaderan HMI di
setiap Cabang bahkan se-indonesia terbengkalai dikarenakan tidak adanya tempat
yang permanen yang bisa dijadikan central komunikasi secara kontinu oleh kader –
Kader HMI.
Keempat,
kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula kami berharap agar selalu memberikan
perhatian terhadap generasi muda (mahasiswa) Sula khusunya OKP-OKP yang
ada baik secara material maupun immaterial sehingga selain menjadi ujung tombak
generasi penerus,
juga bisa dijadikan partner atau mitra dalam
menjalankan roda pembangunan daerah ini. Hal ini didasarkan pada pertimbangan
bahwa pemuda (HMI) sampai kapanpun akan selalu menjaga nilai-nilai komitmen
kebangsaan dan keumatan dengan dasar independensinya maka dilarang keras
mengkabiri potensi ini,
sehingga diharapkan kami bisa senantiasa berkontribusi positif dalam dinamika
pembangunan daerah tanpa memiliki beban apapun.
Kelima,
Pemerintah kabupaten Kepulauan Sula hendaknya serius memperhatikan keadaan
masyarakat Sula yang jumlah rakyat miskinnya
makin bertambah serta membuka sektor ekonomi di pelosok Desa dengan memperbaiki akses perhubungan. Sebab kondisi saat ini menunjukkan bahwa kesenjangan
ekonomi antar penduduk sula meningkat. Iklim ini
sangat memprihatinkan bila dibiarkan begitu saja karena mencerminkan hal yang
sangat mendasar dalam kehidupan ini yakni ketidakadilan. Padahal, rasa
ketidakadilan yang terakumulasi membuktikan
dalam sejarah mampu menggulingkan
kekuasaan manusia sebesar apapun.
Keenam,
Pemerintah kabupaten Kepulauan Sula hendaknya serius memperhatikan pembangunan
sumber daya manusia (SDM)
secara merata. Program pembangunan hendaknya ditujukan bagi pembangunan manusia
Sula itu sendiri karena bangsa adalah kumpulan manusia-manusia, maka menjadi
keliru apabila pembangunan tidak diarahkan pada pembangunan manusianya. Apa
yang diamanahkan konstitusi bahwa anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN dan
APBD, menurut kami, merupakan ketentuan visioner yang tidak sepatutnya
ditunda-tunda. Mengedepankan Kepentingan SDM Sula terutama mendorong
agar STAI Babussalam Sula sebagai Kampus satu-satunya milik orang sula dapat
berkembang dari segi fisik bangunan dan tenaga pengajarnya bisa di dorong agar dapat
mengikuti study lebih lanjut sehingga kedepan profil institusi Perguruan Tinggi
ini lebih mapan.
Ketujuh, pada tahun 2012 ini kami berharap agar pemerintahan
kabupaten Kepulauan Sula segera menyelesaikan berbagai permasalahan yang
terkait dengan masalah Lingkungan Hidup seperti masalah Penebangan liar yang menimbulkan
banjir yang sementara berlangsung, sampah,
pemetaan hutan tata kota yang semakin amburadul. Pada dasarnya Pengurus HMI Cabang
Sanana akan
selalu memantau dan berpartisipasi secara maksimal dalam proses tersebut. Hal
ini merupakan komitmen HMI dalam menjaga stabilitas lingkungan daerah dimana
HMI berdomisili.
Kedelapan,
kami juga berharap agar Lembaga Eksekutif, Legsislatif, yudikatif dan semua elemen masyarakat untuk selalu
konsisten dalam memberantas korupsi yang terkesan membudaya, karena perilaku tersebut hanya
akan menyengsarakan rakyat. Namun demikian, kami berharap gerakan ini tidak
dikotori oleh upaya mencapai sensasi politik semata namun menegakkan prinsip keadilan di
dalamnya sehingga bukan hanya koruptor yang kecil dan lemah saja yang dapat
diseret ke pengadilan dan penjara. Melainkan juga koruptor yang besar dan kuat.
Hal ini penting dalam menepis persepsi publik yang menganggap bahwa pemerintah
melakukan “tebang pilih” dalam pemberantasan korupsi di Nagara ini
serta memiliki efek jera bagi yang lain.
Bapak Bupati Yang Kami Hormati Hadirin yang berbahagia,
Demikian
yang dapat Kami sampaikan. Semoga apa yang telah di sampaikan menjadi perhatian
dan menginspirasi kita menjadi lebih baik lagi. Marilah kita terus berikhtiar
tanpa lelah dan henti karena Al Qur’an memperingatkan kita bahwa ‘Sesungguhnya
Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum (negara atau Bangsa) hingga kaum itu sendiri yang
merubah dirinya’ dan “Ingat kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang
kapan lagi mengutip perkataan Bapak Dr M
Tahir Sapsuha bahwa Besok itu Terlalu Lama, Yakinlah bahwa dengan Usaha, kita
akan Sampai kepada tujuan kita”.. Yakin Usaha Sampai.
Billahit
Taufiq Walhidayah….!
Sanana, 10 September 2012 M
Pengurus
Himpunan Mahasiswa
Islam
Cabang Sanana
Sahrul
Takim
Ketua Umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar