Label

Minggu, 14 Oktober 2012

Sejarah SMA Negeri 1 Sanana


1.         Gambaran Umum  SMA Negeri 1 Sanana
Sekolah Menengah Atas yang kemudian di singkat Menjadi SMA, merupakan suatu jenjang pendidikan formal yang harus di tempuh oleh seseorang siswa pasca sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Sedangkan Sanana adalah salah satu Kecamatan yang berada di Wilayah Kabupaten Kepulauan Sula Propinsi Maluku Utara yang di mekarkan pada tanggal 31 mei 2003, berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2003 Tentang pemekaran Wilayah di Propinsi Maluku Utara yang beridiri dari pulau-pulau besar dan kecil yakni pulau Sulabesi, pulau Mangoli, dan pulau Taliabu, serta pulau-pulau lain disekelilingnya, serta sebagai Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Sula, SMA Negeri 1 Sanana secara geografis berada pada: sebelah utara berbatasan dengan perumahan Dinas Guru SMA Negeri 1 Sanana, Sebelah Barat berbatasan dengan kantor polsek Kepulauan sula, sebelah Timur berbatasan dengan perumahan penduduk dan pasar Fogi sekitar 100 meter dari SMA Negeri 1 Sanana, serta sebelah selatan berbatasan dengan perumahan penduduk dan kompleks kalbas Fatcey pantai.
SMA Negeri 1 Sanana diawali pada Tahun 1959 pelajar dan mahasiswa sula di Makasar membentuk wadah Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula (HPMS) yang diketuai oleh Bapak M. Kasim Maruapey, BA. Dengan sekretaris Bapak Halim Soamole pada Tahun itu pola HPMS mengagas aspirasi masyarakat sula dengan jalan mengusulkan kepada Pemerintahan Pusat untuk   menjadi Daerah Otonom atau Kabupeten.
Namun kendalannya pada factor pendukung yakni Sumeber Daya Manusia yang belum cukup menopang kreteria dimaksud, maka selanjutnya HPMS memprakarsai gara adanya sebuah lelembaga menengah atas (SMA) sebagai wahana penciptaan sumber daya manusia indonesia lebih khusus di Kabupaten Kepulauan Sula.
Atas dasar itulah HPMS menjalin kemitraan dengan Yayasan Pendidikan Sehati Makasar guna dapat mendirikan sebuah SMA di Sula.Yayasan Pendidikan Sehati  Makasar menyetujui dengan merekomendasikan pendirian Yayasan Pendidikan Sehati di Sanana pada tahun 1960 dengan menugaskan dua orang dari Makassar yakni bapak Kundrat Batona sebagai direktur/Kepala Sekolah dan Albrt Rais sebagai perwakilan dari yayasan sehati Makassar dan juga tenaga bantu pengajar. SMA yayasan sehati sanana awalnya berjalan dengan jumlah siswa + 43 orang dan sekolah/tempat belajar yang sekaran menjadi TK Al-Qur’an di Desa Falahu.
SMA Negeri 1 Sanana yang juga bagian dari SMA Negeri yang pertama berada di Kecamatan Sanana, memang menyimpan pengalaman sejarah tersendiri di kabupaten Kepulauan Sula Propinsi Maluku Utara. Mengapa hal ini dikatakan demikian? Karena dalam sejarah peletakan batu pertama untuk pembangunan lembaga pendidikan tersebut langsung dilakukan oleh bapak Muhammad Hatta (Wakil Presiden RI Pertama) yang pada saat itu melakukan kunjungan kerja di Daerah Maluku (Ambon) dan selanjutnya menuju ke Ternate yang kini (Maluku Utara) dengan menumpangi kapal laut KM Mengkara, yang mana salah satu tempat persinggahan Bapak Muhammad Hatta di ternate juga adalah Sanana.
Pelatakan batu pertama berlangsung pada Tahun 1955 dan di fungsikan sebagai lembaga Kursus Pendidikan Guru (KPG). Kemudian di rubah nama lembaga pendidikan tersebut sebagai SMA Sehati pada Tahun 1960 dengan menunjuk Bapak D.D. Sumokil sebagai kepala sekolah pertama yang memimpin Sekolah Menengah Atas (SMA) SEHATI Kecamatan Sanana tersebut.
Selang beberapa Tahun kemudian, yakni pada tahun 1962 SMA SEHATI dialihkan statusnya menjadi SMA YPS (Yayasan Pendidikan Sula) Dengan Bapak Kunrat Bataona, sebagai kepala sekolah pertama. Dan pada tahun 1963 berakhir pula Kepemimpinan Bapak Kunrat Bataona. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Usman Muhammad (Mantan Anggota DPRD II Maluku Utara) SMA YPS dibawah kepemimpinan Bapak Usman Muhammad, tidaklah berjalan dalam waktu yang cukup lama, karena tepatnya pada tanggal 1 agustus tahun 1964 SMA YPS ini dialihkan statusnya menjadi SMA Negeri oleh Menteri pendidikan Dasar Dan Menengah Berdasarkan SK Penegrian Nomor 79/S.K/B/III/1964. Dan pada saat itu SMA Negeri di pimpin oleh Bapak J.M Sinaga BA, sebagai kepala sekolah pertama pada waktu SMA tersebut di Negerikan statusnya.
Menjelang beberapa tahun kemudian selangkah demi selangkah SMA Negeri Sanana mengalami perkembangan. Hal ini terlihat dari di masa kepemimpinan J.M. Sinaga BA, bangunan tua yang kemarin menjadi bangunan KPG di pagar dan di gantikan dengan pembangunan sarana prasarana belajar baru pada awal tahun 1984.
Pada tahun 1985 Bapak J.M. Sinaga BA, meninggalkan upaya keras beliau dengan bangunan baru SMA Negeri Sanana yang didirikan, dan tepatnya pada tanggal 23 maret 1987 bangunan tersebut di resmikan penggunaannya oleh Bapak Gubernur Maluku, yang pada waktu itu adalah Bapak Drs. Hasan Slamet. Dari perkembangan yang ada SMA Negeri Sanana juga memperluas wilayah kerjanya dengan telah memekarkan sebuah SMA Negeri yang berada di Kecamatan Mangoli Timur yang dulu di kenalkan dengan SMA Negeri 2 Waitina yang berlokasi di kecamatan pembantu mangoli Timur dengan Ibu Kota Kecamatan Waitina. Dan hingga saat penelitian ini berlangsung SMA Negeri 1 Sanana yang dulunya dikenal SMA Negeri Sanana masih tetap eksis bahkan mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik dari aspek pengembangan fisik bangunan bahkan manajemen pengelolaan administrasi lembaga pendidikan tersebut, guna sejajar dengan SMA – SMA Negeri yang lain di Wilayah Propinsi Maluku Utara, yang berada di bawah kepemimpinan Bapak Drs. Khalid Rahantan (Mantan Aktifis HMI Cabang Ambon) yang sudah menjabat hampir 12 tahun hingga saat ini.[1] 
Sehingga secara umum dapatlah di gambarkan bahwa keberadaan SMA Negeri 1 Sanana di dukung dengan fasilitas sarana ruangan belajar dan guru yang cukup serta fasilitas  sarana olahraga dan sarana penelitian yang dapat membantu dan memperlancar jalan proses kegiatan belajar (KBM).


[1] Hasil wawancara lansung  dengan Djamaludin Yoisangadji, kepala Sekolah di SMA  Negeri 1 Sanana tanggal  18 Juli 2011. 

2 komentar: