Oleh: Syahrul Takim
A.
PENDAHULUAN
Dalam hidup manusia akan memperoleh kebahagiaan jika
di dasarkan pada keselarasan dan keseimbangan hidup pribadi, dalam hubungan
dengan masyarakat, bangsa, alam maupun dengan Tuhannya. Dengan demikian
kekuatan manusia itu tidak hanya terletak pada fisiknya semata, juga kemampuan
untuk bekerjasama dengan sesama manusia lainnya.
Pernahkan
anda membaca yang diungkapkan oleh para futurist seperti Alvin Toffler, John
Naisbit, Frank Feather, Kenichi Ohmae, Ervin Laszlo, Dimitri Mahayana dll.yang
dapat kita pergunakan sebagai refrensi mengenai konten yang terkait dengan
informasi masa depan bahkan infrmasi tersbut begitu banyak kita peroleh setelah
memasuki abad 21.
Yang
menjadi pertanyaan kita adalah begitu banyak informasi mengenai masa depan,
adakah informasi itu dapat dimanfaatkan bagi anda untuk menggerakkan kekuatan
berpikir. Inilah satu kenyataan yang kita hadapi bahwa begitu banyak infomasi
yang kita miliki tapi kita tidak dapat mempergunakan kedalam suatu proses
menjadi bermanfaat.
Oleh
karena itu, diperlukan daya dorong untuk menggelorakan jiwa besar kepemimpinan
untuk merubah dari pemahaman konten menjadi proses melalui kemampuan dengan
membuat pertanyaan dengan mengungkit : Kesadaran dalam What to do ; Kecerdasan
dalam Why to do it : Akal dalam How to do it ; Niat dan hasrat dalam When to do
it. Dengan mengungkit alat pikiran melalui pertanyaan yang kita kemukakan
tersebut, maka arus pikiran anda mampu menggerakkan energi dan informasi yang
ada dalam diri anda berarti yang anda merencanakan bahwa tindakan hari ini
lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
Dengan
pemikiran tersebut dapat mendorong keinginan Tahuan untuk memahami lebih
mendalam dalam menghadapi ketidakpastian, sehingga mencari jawaban bagaimana
suatu pemahaman keorganisasian dapat diterima dan diterapkan dalam menyongsong
gelombang perubahan dengan kesamaan visi dalam sebuah keorganisasian agar dapat
menuntun pola pikir lama ke pola pikir baru artinya kesenjangan itu terjadi
karena sikap dan perilaku kita yang bersifat reaktif, dalam menghadapi setiap
masalah yang timbul. Sedangkan yang dibutuhkan adalah kemampuan menggelorakan
jiwa besar managerial dalam usaha mencari jawaban atas “bagaimana cara membantu
orang lain mencapai potensi penuh mereka”.
Sejalan
dengan pikiran itu, maka diperlukan suatu kemampuan managerial keorganisasian
untuk membangun dan mengembangkan prinsip-prinsip keorganisasian yang mampu
memiliki kompetensi untuk menggerakkan orang lain menjadi suatu “kepribadian
yang berkiblat kepada prestasi bukan kepada berkiblat kepada manusia”, sehingga
mampu membangun iklim untuk menumbuh kembangkan makna aplikasi dari usaha-usaha
yang berencana dan terarah dalam mendorong orang untuk melakukan perubahan
dalam menggerakkan kekuatan berpikir dari yang reaktif menjadi proaktif.
Dalam keadaan operasional keorganisasian jelasnya
membutuhkan kehadiran sosok pemimpin sebagai leader untuk menggerakkan atau
mempengaruhi bawahan atau anggota untuk dapat berkerja sama dalam mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Nabi SAW pernah berkata : "Jika ada tiga orang
diantara kamu wajib ditunjuk satu orang sebagai pemimpin". Hadist diatas
menerangkan bahwa betapa pentingnya mengorganisir banyak orang yang lebih dari
dua, yang tentunya pula dalam satu pandangan dan tujuan untuk berbagi peran dan
penghasilan. Misalnya pekerjaan itu adalah membuat bangunan maka tidak semua
orang sama-sama menggergaji kayu, atau sama-sama mengaduk semen, namun harus
ada yang bertugas sebagai arsitek, tukang, kuli dan lain-lain, maka iklim
organisasi yang baik terletak pada kelengkapan fungsi dan wewenang
keorganisasian yang dibagi secara proporsional.
B.
PENGANTAR MANAJEMEN DAN ORGANISASI
1.
Konsep Manajemen.
Setiap kegiatan dimana saja dan apa saja
yang melibatkan orang-orang dan memerlukan kerjasama, apakah itu kegiatan yang
sifatnya profit oriented atau non profit oriented, pasti sarat dengan
manajemen, seperti halnya mengelola, mngatur organisasi (Perusahaan), ormas
atau perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, baik pengelolaannya secara
forml, modern atau tradisonal karena pola intinya manajemen itu adalah to
manage, bagaimana mengatur, apa yang di atur dan siapa yang mengaturnya, kemudian
untuk apa hal itu diatur. Pernyataan-pernyataaan diatas menggambarkan betapa sangat
urgennya manajemen dalam pelaksanaan suatu organisasi sedangkan Pengertian Manajemen dari
beberapa literature dapat di temukan sebagai
berikut :
SP. Malayu
Hasibuan, menggambarkan bahwa manajemen adalah sebagai ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan SDM (Sumber Daya Manusia) dan SDNM (Sumber Daya Non Manusia)
lainya secara efekti dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Lebih lanjut GR Terry memberi pengertian
bahwa manajemen Is Distince Process Consisting of Planning, Organising,
Actuating and Controling Performed to Determme and accomplish stated objectives
by us of human being and other resources.
Menurut Goerge R. Terry dan Leslie W. Rue dikemukakan
bahwa : Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang ke arah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Menurut James A F Stoner dalam bukunya Management, diungkapkan
bahwa : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.
T. Hani Handoko menyimpulkan bahwa pada dasarnya
manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk
menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan
kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling).
Dengan demikian, manajemen adalah proses
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran
organisasi yang sudah ditetapkan.
a. Aktivitas
Manajemen Organisasi
Secara
khusus manajemen organisasi mempunyai dua tugas utama yaitu efektivitas dan
efisiensi, dimana :
1) effective is to do the right
something. Dimana
efektif merupakan pencapaian tujuan atau target.
2) efficiens is to do the something
right .
sedangkan efisien adalah cara dalam mencapai tujuan atau taget tersebut dengan
memperkecil pengeluaran atau pemborosan.
Sehingga dalam menjalankan roda organisasi dengan
menggunakan sedikit mungkin sumberdaya namun mencapai tujuan yang maksimal.
b. Aktivitas (Fungsi Utama) Manajemen
Aktivitas utama atau fungsi utama
manajemen adalah :
1) Perencanaan
(Planning)
Perencanaan
adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan,
kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Gagal dalam
merencanakan artinya merencanakan kegagalan, sehingga lebih baik bersimbah
keringat di saat latihan daripada bersimbah darah di medan perang.
2) Pengorganisasian
(organizing)
Pengorganisasian
merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan
mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota
organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. (T.Hani
Handoko)
Sedangkan
fokus pada tahap pengorganosasian adalah :
a) Apa saja
tugas yang harus diselesaikan?
b) Siapa yang
yang mengerjakannya?
c) Bagaimana
tugas-tugas dikelompokkan?
d) Siapa melapor ke siapa?
e) Dimana keputusan harus dibuat?
3)
Aktualisasi
(Aktuiting)
Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment)
latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para
karyawan dalama lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. Dalam
pelaksanaan fungsi ini manajemen menentukan persyaratan-persyaratan mental,
phisik, dan emosioanal untuk posisi jabatan yang ada melalui analisa jabatan,
deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan dan kemudian menarik karyawan yang
diperlukan dngan karakteristik personalia tertentu. Seperti keahlian,
pendidikan, umur, latihan, dan pengalaman. Fungsi ini mencakup
kegiatan-kegiatan seperti pembuatan sistem penggajian untuk pelaksanaan yang
efektif; penilaian karyawan untuk promosi, transfer, atau bahkan demosi dan
pemecatan; serta latihan dan pengembangan karyawan.
Beberapa literatur manajemen memasukan fungsi stafings
sebagai sebagian dari fungsi organizing. Ada juga yang menempatkan stafing
sebagai hal yang terpisah dari fungsi manajemen dan memperlakukan sebagai
sebagian dari fungsi kepemimpinan (leadership). Dalam pembahasan disini, fungsi
stafing diuraikan terpisah sebagai salah satu fungsi manajemen, karena penulis
memandang bahwa perkembangan dunia bisnis (dimana sumberdaya manusia merupakan
kunci sukses perusahaan) menyebabkan fungsi tersebut menjadi semakin penting.
Tetapi dalam pembahasan selajutnya, fungsi ini ditetapka pada satu bagian
dengan fungsi pengorganisasian untuk menekankan bahwa sebenarnya kedua fungsi
tersebut saling berkaitan erat-pengorganisasian merancang ”wadahnya”, dan
fungsi stafing memberi ”isinya”.
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun
personaliannya, langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak
menujun tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan (leading), secara
sederhana, adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang
diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan
kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi,
motifasi dan disiplin. Fungsi leading sering
disebut dengan bermacam-macam nama, antara lain leading, directing, motifating,
actuating atau lainnya.
Bila
fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak menyangkut aspek-aspek
abstrak proses manajemen, kegiatan pengarahan langsung menyangkut orang-orang
dalam organisasi.
4) Pengawasan
(Controling)
Semua
fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan (controlling), atau
sekarang banyak digunakan istilah pengendalian. Pengawasan (controlling) adalah
penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun
negatife. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi
dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatife mencoba untuk menjamin
bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi
kembali.
Fungsi
pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur yaitu:
a)
Penetapan
standar pelaksanaan,
b)
Penentuan
ukuran-ukuran pelaksanaan,
c)
Pengukuran
pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan,
dan
d)
Pengambilan
tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar.
Dengan demikian untuk mencapai tujuan
yang diinginkan melalui proses manajemen tersebut, tentunya dimulai dari pada
bagaimana memahami dirinya sendiri sebagai manajer atau pimpinan tentang gaya
atau seni yang akan ditetapkannya, bagaimana kemampuan dan kecakapan yang
dimilikinya dan srategi apa yang digunakan untuk mempercepat proses pelaksanaan
pencapaian tujuan tersebut, yang pada akhirnya capaian yang diinginkan tersebut
dapat berjalan secara efisien dan efektif atau berdaya guna dan berhasilguna.
Manajemen yang baik adalah bagaiman alur implementasinya dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan, tanpa troble dan sesuai denga prinsip-prinsip dan
fungsi manajemen, namun demikian dalam kenyataan operasional dilapangan tidak
semudah dan segampang yang dibahas dalam berbagai teori manajemen, mengapa?
Dilihat dari
segi kepentingan individu atau organisasi sering sekali sulit disingkronkan
karena memiliki kepentingan yang berbeda yang apabila tidak dmampu sikendalikan
maka akan terjadi apa yang disebut dengan Mess Manajemen, dengan katalain
terjadinya penyimpangan yang pada ujungnya dapat merugikan organisasi itu
sendiri atau bias saja pihak lain, hal inilah yang menjadi sebuah tantangan
bagi seorang pemimpin organisasi, oleh karena itu seorang pemimpin yang baik tidak cukup hanya
dibentengi kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, namun diperlukan
sikap dan mental yang baik. Karena
sikap dan mental yang baik tentunya dapat mengontrol dan mengimbangin keinginan
yang kurang baik. Hubungan diantara fungsi-fungsi manajemen dapat dijelaskan
pada gambar berikut ini :
2.
KONSEP ORGANISASI
Organisasi
berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti
alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada
dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip. Sementara Pengorganisasian
berasal dari istilah organism yang merupakan sebuah entitas dengan bagian-bagian yang
terintegrasi dimana hubungan mereka satu sama lain saling berkaitan secara
utuh. Bisa juga diartikan sebagai sebuah tindakan yang mengupayakan hubungan
prilaku efektif antara orang-orang yang dapat bekerjasama secara efisien
sehingga memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas tertentu dalam
lingkungan tertentu untuk mencpai tujuan dan sasaran tertentu sehingga singkat kata dapat simpulkan bahwa
organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam
rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang
dimiliki.
Dan pada
prinsipnya setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
a. Orang-orang (sekumpulan
orang),
b. Kerjasama,
c. Tujuan yang ingin dicapai.
a.
Pengembangan Organisasi
1) Pengertian Pengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi merupakan program yang
berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan
keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan
keorganisasian.
2) Alasan akan pentingnya pengembangan Organisasi
a) Perubahan adalah pertanda kehidupan
b) Perubahan memberikan harapan
c) Pengembangan merupakan tanggapan
atas perubahan
d) Pengembangan
merupakan usaha untuk menyesuaikan dengan hal baru (perubahan)
3) Metode Pengembangan Organisasi
a) Metode Pengembangan Perilaku
b) Jaringan Manajerial (managerial
Grid)
c) Latihan kepekaan
d) Pembentukan Tim
e) Umpan Balik Survei
b.
Fungsi-fungsi organisasi :
1) Mengatur tugas
dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya ;
2) Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang
dihadapi ;
3) Mencegah kesimpangan kerja ;
4) Menentukan pedoman-pedoman kerja.
c.
Keuntungan-keuntungan Organisasi :
1) Organisasi yang baik memberikan keuntungan sebagai
berikut :
2) Setiap orang akan mengerti tugasnya masing-masing ;
3) Memperjelas hubungan kerja para anggota organisasi ;
4) Terdapat koordinasi yang tepat antar unit kerja ;
5) Menggunakan tenaga kerja sesuai dengan kemampuan dan
minat ;
6) Agar kegiatan administrasi dan manajemen dapat dilakuakn
secara efektif dan efisien.
d.
Bentuk organisasi.
Secara sederhana organisasi dapat diberi
pengertian sebagai suatu system yang saling berpengaruh antar orang dalam
kelompok yang bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Lengkapnya dapat
dinyatakan sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang saling
berinteraksi menurut pola tertentu, sehingga setiap anggotanya memiliki fungsi
dan tugas masing-masing, utamanya lagi kesatuan tersebut mampunyai batas-batas
yang jelas sehingga dapat dipisahkan secara tegas dari lingkungannya (Lubis dan
Martin,1989).
e.
Otoritas dalam organisasi.
Ortoritas
bisa diartikan kekuasaan resmi dan legal untuk menyurh fihak laian bertindak
dan taat kepada pihak yang meilikinya. ketaaatan lahir bisa melalui persuasi,
sanksi-sanksi, permohonanan, paksaan dan kekuatan. otoritas juga berkaitan
dengan kekuasaan sebagai suatu pengaruh yangkuat yang bersifat mengendalikan
atas pengarahan prialku seseorang. otoritas juga bisa diterima oleh bawahan
dengan alasan untuk mencapai persetujuan dan diterima oleh pekerja lainnya.
untuk memberikan sumbangsih kepada suatu tujuan yang dianggap berfaedah,
gunamenghindari diterapkannya tidandakan disipliner, agar tidnakan sesuai
dengan standar-standar moral yang berlaku selain untuk memperoleh balas jasa.
Ada
berbagai macam otoritas yaitu:
a) Otoritas
garis (line authority).
Hubungan otoitas atasan-baahan,
dimana seorang atasan mengambil keputusan dan memberitahukannya kepada seorang
bawahan yang kemudian membuat keputsuan dan memberitahukannya kepada seorang
bawahan lagi dan seterusnya membnetuk sebuah gars dari puncak sampai
tingkatterbawah sebuah struktur organisasi.
b) Otoritas
staft
Perkataan staf secara arfiah berarti
sebuah tongkat yang dipegang untuk menunjang tubuh. maka oleh karenanya
otoritas staf semuala berarti otoritas yang dipergunakan untuk menunjang
otoritas garis. staf diartikan bantan dan ia tujukan untuk membantu fihak yang
memiliki otoritas.
C.
Tata Kerja Dan Mekanisme Organisasi
1.
Struktur Kekuasaan.
Kekuasaan dipegang oleh Kongres, Kofercab/Musyawarah
Cabang dan Rapat Anggota Komisariat.
a.
Kongres. (Pasal 11 ART HMI)
1) Status Kongres
a)
Kongres merupakan musyawarah utusan Cabang-cabang.
b)
Kongres memegang kekuasaan tertinggi organisasi.
c)
Kongres diadakan 2 (dua) tahun sekali.
d)
Dalam Keadaan luar biasa, Kongres dapat diadakan
menyimpang dari ketentuan pasal 11 ayat (c).
e)
Dalam keadaan luar biasa Kongres dapat diselenggarakan
atas inisiatif satu Cabang dengan persetujuan sekurang-kurangnya melebihi
separuh dari jumlah Cabang penuh.
2) Kekuasaan
/ Wewenang
(Pasal 12 ART HMI)
a)
Meminta laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar.
b)
Menetapkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Pedoman-pedoman Pokok, Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) dan Program
Kerja Nasional.
c)
Memilih Pengurus Besar dengan jalan memilih Ketua Umum
yang sekaligus merangkap sebagai formateur dan mide formateur.
d)
Menetapkan Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasi (MPK)
Pengurus Besar.
e)
Menetapkan calon-calon tempat penyelenggaraan Kongres
berikutnya.
f)
Menetapkan dan mengesahkan pembentukan dan pembubaran
Badan Koordinasi (BADKO).
b.
Konferensi Cabang/Muscab (Pasal 14 ART HMI)
1)
Status Konferensi Cabang/Muscab
a)
Konferensi Cabang (KONFERCAB) merupakan musyawarah utusan
Komisariat.
b)
KONFERCAB merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi
di tingkat Cabang.
c)
Bagi Cabang persiapan diselenggarakan Musyawarah Anggota
Cabang (Muscab).
d) KONFERCAB / MUSCAB
diselenggarakan satu kali dalam setahun
2)
Kekuasaan Dan Wewenang (Pasal 15 ART HMI)
a) Meminta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)
Pengurus Cabang.
b)
Menetapkan Pedoman Kerja Pengurus Cabang.
c)
Memilih Pengurus Cabang dengan jalan memilih Ketua Umum
yang merangkap sebagai Formateur dan dua Mide Formateur.
d) Menetapkan Anggota Majelis
Pengawas dan Konsultasi (MPK) Pengurus Cabang.
c.
Rapat Anggota Komisariat (RAK) (Pasal 17 ART HMI)
1)
Status Rapat Anggota komisariat (RAK)
a)
Rapat Anggota Komisariat (RAK) merupakan musyawarah
Anggota Biasa Komisariat.
b)
RAK diadakan satu kali dalam satu tahun.
2)
Kekuasaan Dan Wewenang (Pasal 18 ART HMI)
a)
Meminta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus
Komisariat.
b)
Menetapkan Pedoman Kerja Pengurus Komisariat dan
Program Kerja Komisariat.
c)
Memilih Pengurus Komisariat dengan jalan memilih
Ketua Umum yang merangkap sebagai formateur dan kemudian dua mide formateur.
d)
Menetapkan Anggota Majelis Pengawas dan Konsultasu
(MPK) Pengurus Komisariat.
D.
Penutup
1.
Kesimpulan.
Dari pembahasan mengenai Struktur Organisasi dan Kepemimpinan dalam menjalankan kegiatan organisasi HMI
maka perlu kiranya diambil suatu
kesimpulan sebagai berikut :
1. Manajemen
mempunyai tujuan yang ingin dicapai
dengan perpaduan antara
ilmu dan seni lewat proses sistematis, terkoordinasi, terintegrasi, dan
kooperatif dalam memanfaatkan unsur - unsur 6M yang kesemuaan itu baru
dapat diterapkan, jika ada 2 orang atau lebih melakukan kerjasama dalam suatu
organisasi yang memiliki (POAC).
2. Organisasi hanya merupakan alat atau wadah dalam mencapai tujuan dalam
proses implementasinya
harus berpedoman bagaimana mengorganisasikan menciptakan kerjasama
pasti bisa dalam pencapaian keseimbangan dan keharmoniskan dalam lingkungan
organisasi.
B. Saran
Dekade
ini ditandai dengan berkembangnya konsep IT (Institutional Technology),
penggunaan tehnologi mendominasi semua aktivitas, dan merupakan kesadaran awal
akan pentingnya pengembangan tehnologi. Tehnologi yang bukan tehnologi inti
(core technology) ditransfer ke Negara-Negara dunia ketiga.
Kegiatan
keorganisasian terfokus pada penyesuaian dengan kebutuhan lapangan dan lebih
berorientasi pada peningkatan sumber daya manusia, dan modal. Organisasi dekade
ini memandang pentingnya kerjasama antara supplier dan pelanggan, oleh karena
itu untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan organisasi harus betul-betul
mendesain produk secara baik sebelum dilepas ke pasaran.
Ide-ide
yang berkembang pada organisasi dekade ini adalah pemikiran tentang kompetensi
mendasar yang harus dimiliki organisasi, sistem manajemen yang terintegrasi,
partisipasi dan demokratisasi dalam organisasi. Perkembangan masa datang sangat
dipengaruhi oleh berkembangnya akumulasi perkembangan tehnologi.
Situasi
lingkungan dan organisasi akan bergantung terhadap apa yang akan diperbuat
dalam tehnologi sebagai efek berkembangnya tehnologi inormasi (effect of full
IT implementation).
Sehingga
peran management merupakan suatu keharusan yang tidak dapat di lepas pisahkan
dengan pengembangan organisasi sebagai bentuk pengarahan, pengaturan dan
pengelolaan dalam rangka pencapaiaj tijuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Managemen yang baik akan melahirkan kualitas organisasi yang baik
pula, yang bersumber dari kepuasan bersama serta peran manager dalam
menjalankan fungsinya di setiap aspek kehidupan berorganisasi turut mempercepat
pencapaian target organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hafidzi, Z.A. "Diktat Pcngantar Manajemen ",
Fakultas Ekonomi, 2002,
George, R. Terry, "'Asas-asas Manajemen",
Cet.II; Jakarta: Pustaka Raya, 1979.
SP. Siagian, "Teori dan Praktik Kepemimpinan,
Cet.II; Jogjakarta: Rineka Cipt, 1999
Konstitusi Himpunan
Mahasiswa Islam; Hasil-Hasil Kongres XXVI, Palembang: PB HMI 2008
Butuh Tanggapannya..
BalasHapusMantap
BalasHapus